Sabtu, 06 Februari 2016

Perbedaan Maag dan GERD (gastro esophageal reflux disease).

Penyakit Maag dan GERD memiliki penyebab yang sama, namun pengertiannya yang berbeda.

Sakit Maag (grastitis) yang tidak cepat ditangani bisa berujung pada GERD (gastro esophageal reflux disease), penyakit yang berkaitan dengan asam lambung sering disebut sakit lambung atau sakit maag.

Secara medis sakit Maag (grastitis)


- didefinisikan sebagai “kumpulan rasa sakit atau rasa tidak nyaman di-ulu hati, saluran cerna bagian atas, dan organ sekitarnya”.
Gejala yang biasa timbul adalah mual, muntah, kembung, cepat kenyang, diare, dan kurangnya nafsu makan.




Sedangkan GERD (gastro esophageal reflux disease)


– merupakan “penyakit saluran cerna bagian atas yang terjadi karena asam lambung dengan derajat keasaman yang tinggi naik ke kerongkongan”. 

GERD yang tidak di tangani dengan baik dapat menyebabkan terjadinya komplikasi, antara lain :
• penyempitan kerongkongan
• pendarahan kerongkongan dan,
• kondisi yang disebut Barrett’s Esophagus (terjadinya pembentukan jaringan pada dinding kerongkongan seperti yang ditemukan di dalam usus). Jika hal ini terjadi, akan berdampak ke-masalah yang lebih serius yaitu Kanker Kerongkongan.

Faktor resiko sakit GERD antara lain obesitas, merokok, minuman ber-alkohol, tidur terlentang setelah makan, kafein dan juga stress.
Karena kerasnya sifat asam lambung, jika mukosa sebagai pelapis dinding lambung terkikis oleh beberapa faktor maka yang terjadi dinding lambung akan menipis.

Maka dari itu, membiasakan diri me-meriksakan ke dokter spesialis saluran pencernaan bisa menjadi salah satu pencegahan GERD. Selain itu, lakukan upaya mandiri seperti menjalankan pola makan sehat, teratur, dan kaya akan serat. Imbangi juga dengan aktivitas olahraga rutin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar